Langsung ke konten utama



KERAGAMAN ALUR CERITA DALAM BUKU CINTA TAK ADA MATI 
KARYA EKA KURNIAWAN


Salah satu buku yang terlambat saya baca, salah satu karya Eka Kurniawan yang terbaik, karena sejauh ini saya selalu menyukai karya-karyanya baik itu kumpulan cerpen atau novel. Dalam buku Cinta Tak Ada Mati, saya menemukan mengalirnya kata-kata dalam balutan sastra yang sangat dalam dari beberapa kata yang dituangkan, sehingga saya harus membacanya berkali-kali untuk bisa sedikit lebih paham maksud dari kata-kata itu. Aroma sastra dalam kumpulan cerpen ini lebih dalam daripada kumpulan cerpen Eka Kurniawan yang lain yang berjudul Corat-coret di Toilet.
.
Buku ini bercerita tentang beberapa cerita pendek yang cukup asik ketika mengikuti alur ceritanya, tapi bukan Eka Kurniawan namanya kalau tidak dipatahkan dengan klimaks sebuah ending cerita. Di beberapa cerita, saya bahkan dibuat geleng-geleng kepala karena ending yang tak terduga. Untuk sebuah cerpen, alur maju mundur memang tidak mudah, tapi lagi-lagi di sini kejeniusan penulis mampu membuat alur itu sedemikian rupa.

Salah satu kejeniusan Eka Kurniawan selalu menghadirkan tokoh yang abnormal dalam setiap cerita, seperti tokoh Lesung Pipit, Mata Gelap dan yang paling menarik perhatian saya, tokoh Mardio; Mardio adalah Seorang lelaki yang menunggu dan menantikan pujaan hatinya selama 50-60 tahun. Sebuah penantian yang cukup panjang untuk sebuah penolakan yang berulang-ulang dalam kehidupan dan berakhir dengan sebuah cara yang paling tidak bisa dibayangkan. Bahkan sebuah kalimat dari Mardio ketika pujaan hatinya sudah berkeluarga serasa paling ba**ngan didengar.
"Paling tidak, berselingkuhlah denganku," katanya suatu ketika, memerosotkan dirinya sendiri dalam degradasi moral tanpa ampun.
.
Beberapa hal menarik yang saya temukan setelah membaca buku ini, di antaranya saya baru tahu kalau ada hewan Coronang. Saya membaca salah satu judul ini, saya sempat berpikir hewan seperti apa itu, bahkan saya sempatkan browsing untuk mencaritahu tentangnya. Sebuah cerita yang amat menarik dengan menyelipkan sesuatu yang baru terdengar di masa sekarang, termasuk saya yang baru mengetahuinya. Hewan yang berbahaya, terutama karena kecerdasannya.

Dalam hal kepenulisan, saya baru menemukan hal baru juga; sebuah kepenulisan cerpen yang baru saya temukan dari salah satu cerita berjudul Bau Busuk yang hanya berisi satu paragraf; Cerpen yang mengisahkan luka masa lalu nampaknya begitu apik diulas oleh penulis dengan kata-kata satire yang bertebaran.

Saya juga menemukan hal baru dalam membaca sebuah cerpen yang berisi ejaan Tempo Doeloe di antara kumpulan cerpen ini. Semakin melengkapi kelebihan dari kumpulan cerpen ini.

Cinta Tak Ada Mati merupakan kumpulan cerpen yang sangat bagus. Pembaca akan diajak berpikir lebih banyak, menikmati alur cerita yang cukup asik, dan geleng-geleng kepala lebih sering dari biasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  MELUMRAHKAN PERILAKU ABNORMAL EREN YEAGER DALAM AOT;   PELIK TAPI REALISTIS Jika ada yang mengikuti anime Attack on Titan sedari awal, dari dimulai pertama kali rilis pada 7 April 2013 nampaknya tahun 2022 ini babak akhir anime Attack on Titan semakin terasa dekat, dan sepertinya pertarungan puncak tinggal menunggu waktu untuk  beberapa episode saja. Semakin jelas arah ending dari anime ini dan klimaks perang besar yang akan menanti. Konflik berkepanjangan, rantai kebencian yang diwariskan, peperangan yang tanpa akhir serta peran penguasa yang mendoktrin anak-anak bahwa tidak akan ada fajar selepas pekat menyelimuti semesta seolah menjadikan anime ini begitu tabu untuk dibicarakan, atau sebenarnya menjadi menarik karena terasa begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musuh sebenarnya bukanlah Titan yang selama ini memakan manusia, tetapi kebencian yang bersemayam di dalam diri manusia itu sendiri. Bukan hanya sebatas peperangan bangsa eldia melawan Marley, tetapi lebih ...
RINDU DI SELA JEDA Pagi ini aku merindukan sabtuku Kini aku telah sampai di setengah jalan Persimpangan antara impian dan kenyataaan Namun Jeda ini terlalu lama Aku takut jeda ini merubah tekad menjadi berkarat Aku takut jeda ini menambah sekat yang dekat Sore itu Senja menampakan pesonanya Aku melihat ada sesuatu yang berbeda Ada dua senja muncul pada semesta Senja yang diberikan Tuhan untuk menghangatkan raga Dan senja yang terpancar dari matanya yang memberikan kenyamanan pada jiwa Sabtu dan senja adalah alasan lain hidupku lebih berwarna Mereka tak perlu seirama Biarkan mereka berjalan dengan caranya menuju satu muara ( Pondok Pinang, 29 Juli 2018 )
PERBINCANGAN SEMESTA DI PANTURA SAMPAI IBU KOTA (Oleh Wisnu Adi Pratama) Jarum jam terus berdetak, langkah manusia terus bergerak, setiap sudit Bumi mulai retak. Dunia memang terlalu cepat bergerak sementara kita yang begitu kecil ini terlalu sibuk sendiri untuk beranjak. Sibuk memenuhi ambisi, sibuk bermimpi, sibuk mengejar yang tak pasti, hingga sibuk untuk sekadar menyibukan diri. Bergerak dari satu sisi ke sisi lain untuk kesenangan diri atau mungkin untuk penghidupan diri. Hari itu, sabtu adalah akhir dari liburan lebaran di kampung halaman. Rasanya baru kemarin pulang, tapi keadaan harus membawa kembali beranjak meneruskan petualangan. Pagi itu, seperti biasa terbangun lebih awal dari biasanya, bahkan Ibuku sudah terbangun sebelum jam 03.00 untuk menyiapkan dagangannya. Desa ini memang tak pernah diam, bahkan para ayam pun malu tuk bernyanyi di pagi hari. Setelah shalat subuh, kaki mulai berjalan kepada sudut paling barat Desa yaaitu tempat tak ...