Langsung ke konten utama
Wajah Gelap Manusia

Ke mana tanahku ?
Kontras
Bongkahan beton itu nampak berdiri kokoh 
Tepat di antara pemandangan alam sekitar yang ramah

Pemuda itu diam sejenak
Saat itu dia memandang alam yang tertidur 
Atau memang alam itu sebenarnya tak benar-benar terbangun
Dia merasa alam sekitarnya sudah ternodai dengan gemerlap kota yang membayangi


Kota telah menjadi medan pertempuran 
Di mana yang kuat melawan yang lemah 
Yang kaya menghisap buah kerja keras mereka yang miskin

Beban berat duniawi telah membungkukkan punggung manusia
Wajah tipis memperlihatkan bayang-bayang keputusasaan
Bayang-bayang yang akan menggelapkan wajah manusia 
Dari kecintaan kepada semesta CiptaanNYA

(Pantai Indah Kapuk 06 Februari 2018)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  MELUMRAHKAN PERILAKU ABNORMAL EREN YEAGER DALAM AOT;   PELIK TAPI REALISTIS Jika ada yang mengikuti anime Attack on Titan sedari awal, dari dimulai pertama kali rilis pada 7 April 2013 nampaknya tahun 2022 ini babak akhir anime Attack on Titan semakin terasa dekat, dan sepertinya pertarungan puncak tinggal menunggu waktu untuk  beberapa episode saja. Semakin jelas arah ending dari anime ini dan klimaks perang besar yang akan menanti. Konflik berkepanjangan, rantai kebencian yang diwariskan, peperangan yang tanpa akhir serta peran penguasa yang mendoktrin anak-anak bahwa tidak akan ada fajar selepas pekat menyelimuti semesta seolah menjadikan anime ini begitu tabu untuk dibicarakan, atau sebenarnya menjadi menarik karena terasa begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musuh sebenarnya bukanlah Titan yang selama ini memakan manusia, tetapi kebencian yang bersemayam di dalam diri manusia itu sendiri. Bukan hanya sebatas peperangan bangsa eldia melawan Marley, tetapi lebih ...
RINDU DI SELA JEDA Pagi ini aku merindukan sabtuku Kini aku telah sampai di setengah jalan Persimpangan antara impian dan kenyataaan Namun Jeda ini terlalu lama Aku takut jeda ini merubah tekad menjadi berkarat Aku takut jeda ini menambah sekat yang dekat Sore itu Senja menampakan pesonanya Aku melihat ada sesuatu yang berbeda Ada dua senja muncul pada semesta Senja yang diberikan Tuhan untuk menghangatkan raga Dan senja yang terpancar dari matanya yang memberikan kenyamanan pada jiwa Sabtu dan senja adalah alasan lain hidupku lebih berwarna Mereka tak perlu seirama Biarkan mereka berjalan dengan caranya menuju satu muara ( Pondok Pinang, 29 Juli 2018 )
MAAFKAN  ANAKMU,IBU Sungguh besar jasamu ,tak kuasa ku membalasnya Beribu kata terima kasih pun tak cukup mewakilinya Engkaulah malaikat tak bersayapku Bahkan di usia senjamu kini , aku masih saja merepotkanmu Bahagiamu pun sangat sederhana Bukan saat eng kau bergelimang harta Melainkan  saat melihat  anakmu meraih mimpinya Meski mengorbankan semua yang kau punya Aku… ya ng sekarang mulai melupakanmu Entah karena sibuk mengejar mimpi  atau mungkin terlena dunianya Dahulu kau yang mengajarkan aku ber bicara tapi sekarang aku mulai lupa Mengajakmu bercengkrama walau sepatah kata Tanpa kusadari t ubuhmu sudah tak seperti dulu Tubuh itu sekarang mulai layu digerogoti sang waktu Namun tak ada y a ng berubah dari raut wajahmu Senyummu yang selalu melekat saat melihat anakmu   Penyesalan terbesarku pun terjadi Saat kepulanganku dari perantauan,semuanya sudah berbeda Sudah tak ada lagi yang menungguku di depan pi...