Berdamai Dengan Hati Yang Terbakar Api
Kini Aku tersesat entah dimana?
Aku terasa asing di rumahku sendiri
Penghuninya yang beraneka rupa mulai bersikutan adanya
Aku hidup ditepi pantai yang kekeringan karena kesulitan mencari air
Aku hidup di kaki gunung yang tercemar dengan polusi jalanan
Ini bukan rumahku seperti dahulu
Saat aku menyapa sebagian mereka, aku dianggap golongannya
Saat aku berdiam saja, mereka menjauhiku karena dianggap berbeda
Apakah aku yang salah atau mereka yang telah berubah karena amarah?
Mungkin mereka lupa satu hal
Tentang bagaimana berdamai dengan hati yang terbakar api
Mereka lupa kalau hati manusia masih dihuni api yang dapat membakarnya
Saat logika dan hati manusia sudah tak seirama
Yang dibutuhkan adalah iman tuk mengimbanginya
Ia yang akan memadamkan api yang terlanjur membakar diri
Pondok Pinang, 01 Mei 2018
Kini Aku tersesat entah dimana?
Aku terasa asing di rumahku sendiri
Penghuninya yang beraneka rupa mulai bersikutan adanya
Aku hidup ditepi pantai yang kekeringan karena kesulitan mencari air
Aku hidup di kaki gunung yang tercemar dengan polusi jalanan
Ini bukan rumahku seperti dahulu
Saat aku menyapa sebagian mereka, aku dianggap golongannya
Saat aku berdiam saja, mereka menjauhiku karena dianggap berbeda
Apakah aku yang salah atau mereka yang telah berubah karena amarah?
Mungkin mereka lupa satu hal
Tentang bagaimana berdamai dengan hati yang terbakar api
Mereka lupa kalau hati manusia masih dihuni api yang dapat membakarnya
Saat logika dan hati manusia sudah tak seirama
Yang dibutuhkan adalah iman tuk mengimbanginya
Ia yang akan memadamkan api yang terlanjur membakar diri
Pondok Pinang, 01 Mei 2018
Komentar
Posting Komentar