SALAM HANGAT DARI SANG MENTARI
Mentari kali ini membelah diri
Senyumannya merekah sampai menyilaukan mata para perindu yang tak tahu diri
Perlahan Mentari menyentuh setiap sudut Desa
Hingga tempat yang tak lagi sepi di muara keabadian suci
Pagi itu, dapat salam dari Gunung kumbang yang bertopikan awan
Untuk aku dan warga yang berjarak dari Embung tempat berpijak
Di sini,
di tempat ini,
Seorang anak berjalan dengan mimpi yang membumbung tinggi sampai menembus Lazuardi
Pagi adalah hal paling indah sebelum segala amarah dan dosa dinikmati lisan yang tak disadari.
Sebelum tangan dan kaki bergerak sesuka hati
Sebelum nafsu duniawi mencumbui setiap insan yang jarang menoleh pada Semesta yang megah ini
Sampai bertemu di lain hari,
dengan rindu yang tak kunjung terobati
Dan rasa yang terus menggerogoti.
(Cikeusal, 9 Juni 2019)
Komentar
Posting Komentar